Kisah Heroik Para Pembesar Syuhada Uhud

Dalam Perang Uhud ada para pembesar perang yang heroik mengorbankan jiwa dan raga. Diantara mereka adalah Anas bin An Nazdr adalah paman dari Anas bin Malik. Beliau ketika Perang Badar tidak ikut. Sehingga merasa menyesal dan berjanji jika ada perang lagi maka ia akan berperang dengan luar biasa. Janjinya itu dibuktikan dalam perang uhud. Dalam peperangan Anas Bin An Nadzr bertemu Said bin Muadz dan berkata, "Ya Said bin Muadz, sekarang aku mencium aroma surga". Ternyata ketika perang Anas bin Nadzr gugur. Selesai perang tidak ada orang yang mengenali Anas bin Nadzr karena di dalam tubuhnya terdapat luka sebanyak 87. Orang-orang bertanya, "Jasad siapakah ini?". Saudara perempuannya kemudian mengatakan, "Oh ini adalah jasad kakak saya". Orang-orang bertanya, "Darimana kamu mengetahuinya?”. Adiknya menjawab, "Saya kenal dari jari-jarinnya". Saudara perempuannya tahu karena jari-jari Anas bin an-Nadzr masih utuh dan mengenali kalau itu adalah jasad kakaknya.

Paman Rasulullah ada yang memiliki julukan Asadullah atau macannya Allah. Beliau adalah Hamzah bin Abdul Munthalib. Hamzah merupakan adik dari Abdullah ayah nabi. Beliau dijuluki sebagai Asadullah karena ketika berperang luar biasa dan ditakuti oleh semua kalangan Ahlu Makah dan Madinah. Beliau ditombak oleh seorang budak bernama Wakhsi, tubuhnya dimutilasi sampai perut dadanya dirobek dan jantungnya diambil oleh Hindun istri Abi Sufyan. Jantung itu dikunyah-kunyah karena dendam dan kemarahan Hindun.

Sahabat dalam Peperangan Uhud yang lain adalah Khandollah bin Abi Amir. Beliau adalah orang yang luar biasa setia kepada Nabi dan perjuangan Islam. Ketika ada panggilan perang, Khandzollah bin Abi Amir sedang kumpul dengan istrinya. Belum sempat mandi jinabat langsung mengenakan pakaian perang dan berangkat. Di dalam peperangan beliau gugur. Kemudian Nabi Muhammad Saw, melihat jasad Khanzdollah dimandikan oleh para malaikat. 

Saat itu Nabi memerintahkan salah satu sahabat untuk bertanya kepada istrinya. Kenapa Khandzallah sampai dimandikan malaikat?. Kemudian istrinya menjawab, "Karena ketika ada panggilan perang, Khandzollah sedang melakukan kumpul dengan saya, Beliau belum sempat mandi besar dan langsung mengenakan pakaian perang untuk berangkat berperang, itulah sebabnya Beliau dimandikan para Malaikat".

Sahabat yang gugur heroik dalam perang uhud adalah  Mus'ab bin Umair. Beliau dalam perang Uhud mendapat tugas membawa bendera. Begitu tangan kanannya putus dalam membawa bendera, kemudian dibawa dengan tangan kiri. Ketika tangan kirinya putus, kemudian benderanya digigit dengan mulut. Sampai beliau gugur dalam perang.

Sahabat yang lain  adalah Amr ibnu Jamuh. Beliau memiliki empat anak laki-laki yang masih muda-muda dan kuat. Amr ibnu Jamuh adalah orang yang pincang. Berdirinya tidak tegak. Berjalan sendiri saja sudah susah. Oleh putra-putranya dilarang untuk ikut Perang Uhud. Karena orang seperti Amr Ibnu Jamuh sudah gugur kewajiban perangnya karena fisik. Tapi Amr Ibnu Jamuh tidak terima. Sowan kepada Nabi dan mengadu, "Ya Rasulullah, Anak-anakku melarang aku pergi berperang, padahal aku ingin mati syahid?”. Kanjeng Nabi dawuh, "Orang seperti kamu seharusnya sudah bebas dari kewajiban berperang". Kemudian anak-anak Amr bin Jamuh dipanggil dan diberi tahu Rasulullah, "Jangan kamu cegah ayahmu, karena dia ingin mati syahid". Akhirnya berperang dan gugur. Kemudian Nabi bersabda:

إشْهَدُ أَنَّ هَؤُلاءِ شُهَدَاءُ على اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، فَأْتُوهُمْ وَزُورُوهُمْ ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لا يُسَلِّمُ أَحَدٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِلا رَدُّوا عَلَيْهِ" [رواه إبن حبان والحاكم والبيهقيّ من حديث عبد الله بن زبير

Artinya: Saksikan bahwasanya mereka-mereka itu besok akan menjadi saksi di depan Allah pada hari Kiamat, oleh karena itu datanglah Kamu sekalian kepada mereka, berziarahlah kepada mereka, demi dzat yang jiwa Muhammad ada di tangannya, siapa saja mengucapkan salam kepada mereka sampai hari kiamat pasti mereka menjawab salam tersebut.

Semua Syuhada' Uhud di atas dimakamkan berbaris lima dari jenazahnya Anas bin Nadzr, Hamzah bin Abi Munthalib, Handzaroh bin Abi Amir, Musab bin Umair dan Amruk Ibnu Jamuh dan berada di dalam dipagar. Itulah sebabnya kalau haji atau umrah disunahkan ziarah ke Uhud untuk mengamalkan  hadist nabi di atas. (*)

Posting Komentar untuk "Kisah Heroik Para Pembesar Syuhada Uhud"