Sanad Hadist Musalsal Fatihah, Ayat Kursi, dan Musalsal Bil Mahabah dari Abah Djamal

1.   Sanad Hadist Musalsal Membaca Surat Fatihah

Hadist musalsal membaca Surat Fatihah adalah hadist yang dibacakan Mbah Kiai Djamal yang diperoleh dari gurunya dan yang dibaca sama dengan gurunya. Gurunya sama dengan gurunya. Gurunya sama dengan gurunya. Sampai sanad nya sambung kepada Kanjeng Nabi Muhammad dengan membaca surat al-Fatihah.

Kiai Djamal mendapatkan ijazah Hadist Musalsal Fatihah dari Kiai Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz Kajen, jadi saya (Kiai Djamal) membaca surat Fatihah ini, di depan guru saya. Sedangkan guru saya (Kiai Sahal Mahfudz) membaca fatihah di depan gurunya, yaitu Syekh Yasin bin Isa al-Fadani. Beliau Syekh Yasin membaca dihadapan gurunya yaitu Syekh Umar Hamdan at-Tunisy. Beliau membaca di depan gurunya Sayid Alwi al-Witri. Beliau membaca Fatihah kepada Abdil Ghoni bin Abi Said al-Mujadidi ad Dahlawi. Beliau membaca Fatihah di depan Syekh Ahmad Abid bin Ali al-Ansory as-Simty. Beliau membaca di depan Sayid abi Qasim Sulaiman. Beliau membaca di depan Waliyillah al-Arif Sayid Maqbur. Beliau membaca Fatihah di depan Syekh Ahmad bin Muhammad an-Nakhali. Beliau membaca Fatihah di depan Syekh Isa bin Ahmad al-Jakfari, Beliau membaca dari Syekh Ali al-ajuri, Beliau membaca di depan Nuruddin Ali bin Abi Bakar al-Qarafi. Beliau membaca Fatihah di depan Ali abi Qudad Syamsuddin Ibrohim, beliau membaca Fatihah di depan Burhanuddin al-Laqani, Alamuddin Sulaiman, beliau membaca Fatihah di depan Syamhurus Qadi, beliau membaca Fatihah di depan Nabi Muhammad. (validasi nama-nama bisa di dalam sanad ada di kitab hadist musalsal yang di tulis Kiai Djamal).

Dulu ijazah hadist musalsal ini membaca Surat Fatihah satu per satu. Nah kalau sebanyak jamaah, membaca Fatihah satu-satu ya tidak selesai-selesai. Jadi pengijazahan nanti ada yang membacakan dan yang lain cukup menirukan.

2.       Hadist Musalsal Membaca Ayat Kursi

Dari Abi Umamah al-Bahili RA, beliau mendengar dari Ali bin Abi Tholib, Ali berkata, "Setiap orang yang akalnya bisa menerima tentang Islam, atau dilahirkan dilingkungan Islam, ketika malam hari jangan sampai meninggalkan membaca ayat kursi. Lalu Sayidina Ali berkata, seandainya kamu mengetahui isinya ayat kursi, pasti kamu tidak akan pernah meninggalkan ayat kursi". 

Kita ketika akan tidur jangan sampai lupa membaca ayat kursi. Ini dawuhnya Sayidina Ali. Al-Hamdulillah setelah shalat wiridan dari Kiai Abdul Djalil Mustaqim wiridannya adalah membaca Laqodja 7x dan Ayat kursi 7x. Lebih-lebih ketika akan tidur jangan lupa membaca Ayat Kursi.

Nabi juga bersabda bahwa yang diberikan anugerah Ayat Kursi hanya Nabi Muhammad saja. Nabi-nabi sebelumnya tidak pernah diberi ayat kursi. (Teks hadist musalsal membaca ayat kursi ini ada di dalam kitab hadist musalsal). Lalu Sayidina Ali berkata "Sejak saya mendengar hadist ini dari Rasulullah, saya tidak pernah meninggalkan membaca ayat kursi".

Abu Umamah berkata, "Saya tidak pernah meninggalkan membaca ayat kursi sejak mendengar hadist ini dari Sayidina Ali". Qasyim berkata saya tidak pernah meninggalkan ayat kursi, sejak Abu Umamah bercerita kepadaku. Dan seperti itulah semua perawi, mereka semua berkata "Saya tidak pernah meninggalkan ayat kursi". Sampai kepada Syekh Ahmad Muhammad Sahal Mahfudz. Beliau berkata, "Saya tidak pernah meninggalkan membaca ayat kursi, sejak saya mendengarkan hadist ini dari Syekh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani, apalagi ketika akan tidur". Dan saya (Kiai Djamal) berkata, "Saya tidak pernah meninggalkan membaca ayat kursi sejak mendengarkan hadist ini dari Syekh Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz, apalagi ketika akan tidur". (Sanad sampai Nabi Muhammad ada di buku hadist musalsal Karya Kiai Muhammad Djamaluddin Ahmad Penerbit Pustaka Al-Muhibbin).

3.         Hadist Musalsal bil Mahabah

Dari Muadz bin Abdul Jabbar RA, berkata dari Rasulullah, Beliau berkata kepadaku,

اللهم أعني على ذكرك و شكرك وحسن عبادتك

Di dalam riwayatnya Abi Daud :

يا معاذ والله إني أحبك، و أوصيك لا تدعن في دبر كل صلاة أن تقول "اللهم أعني على ذكرك و شكرك وحسن عبادتك".

Artinya : "Ya Muadz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu dan berwasiat kepadamu, Ya Muadz, jangan sekali-kali Kamu setelah shalat meninggalkan doa :

اللهم أعني على ذكرك و شكرك وحسن عبادتك

Hendaknya setelah mendapat ijazah ini, supaya mengamalkannya setelah shalat fardlu. Silsilah dan sanad hadist musalsal bil mahabah ini ada di buku hadist musalsal Karya Kiai Mohammad Djamaluddin Ahmad, Penerbit Pustaka al-Muhibbin. (*)

Posting Komentar untuk "Sanad Hadist Musalsal Fatihah, Ayat Kursi, dan Musalsal Bil Mahabah dari Abah Djamal"