Ngaji Hikam Bab Enam Perkara Harus Dikhawatirkan Orang Mukmin

Dalam kitab Nashaihul Ibad Sayidina Ustman bin Affan berkata:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ فِي سِتَّةِ أَنْوَاعٍ مِنَ الْخَوْفِ أَحَدِهَا مِنْ قِبَلِ اللهِ أَنْ يَأْخُذَ مِنْهُ الْإِيْمَانَ وَالثَّانِي مِنْ قِبَلِ الْحَفَظَةِ أَنْ يَكْتُبُوْا عَلَيْهِ مَا يَفْتَضِحُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالثَّالِثِ مِنْ قِبَلِ الشَّيْطَانِ أَنْ يُبْطِلَ عَمَلَهُ وَالرَّابِعِ مِنْ قِبَلِ مَلَكِ الْمَوْتِ أَنْ يَأْخُذَهُ فِي غَفْلَةٍ بَغْتَةً وَالْخَامِسِ مِنْ قِبَلِ الدُّنْيَا أَنْ يَغْتَرَّ بِهَا وَتُشْغِلُهُ عَنِ الْآخِرَةِ وَالسَّادِسِ مِنْ قِبَلِ الأَهْلِ الْعِيَالِ أَنْ يَشْتَغِلَ بِهِمْ فَيَشْغِلُوْنَهُ عَنْ ذِكْرِ اللهِ تَعَالَى

Artinya : "Orang mukmin seharus takut dengan enam hal yaitu : (1) Takut kepada Allah jika suatu saat Allah mencabut keimanan darinya. (2) Takut kepada Malaikat Khafadzah jika dia mencatat catatan amal yang memalukan pada Hari Kiamat. (3) Takut kepada setan, jangan-jangan mereka telah berhasil merusak amal ibadahnya. (4) Khawatir  kepada Izrail, jangan sampai ketika ia mencabut nyawa ketika kita lupa kepada Allah. (5) Khawatir kepada dunia karena terlena dan membuat kita lupa kepada akhirat. (6) Khawatir kepada keluarga yang telah menyibukan kita sehingga lupa ketaatan kepada Allah." 

1) Hendaknya seorang mukmin untuk selalu khawatir dan takut kepada Allah jika suatu saat Allah mencabut keimanan darinya. Nabi Saw bersabda :

فَوَالله الَّذِيْ لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلاذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَايَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
Artinya : Demi Allah Dzat yang tidak ada Tuhan yang patut disembah Selain-Nya sesungguhnya ada salah satu diantara kalian yang melakukan amal orang ahli surga dan ketika umurnya kurang satu hasta, tapi dia didahului oleh catatannya ssbagai ahli neraka maka dia mengerjakan amal ahli neraka sebelum matinya sehingga ia masuk neraka. Sebaliknya ada salah satu dari kalian yang beramal seperti ahli neraka. Akan tetapi ketika umurnya tinggal satu hasta dan karena catatannya adalah ahli surga maka dia mengerjakan amal ahli surga sehingga ia masuk surga".

Ada orang yang selama hidupnya mengerjakan perbuatan baik. Tapi karena dia dicatat oleh Allah sebagai ahli neraka maka sebelum ia wafat, dia mengerjakan amal orang ahli neraka. Sehingga ia masuk neraka. Sebaliknya ada orag  yang beramal seperti amalnya ahli neraka. Akan tetapi ketika umurnya tinggal satu hasta dengan neraka dan karena catatannya dia ahli surga maka dia mengerjakan amalnya ahli surga. sehingga ia masuk surga.

Dalam kitab Nashoih al-Diniyah karangan Habib Abdullah Ba'lawi al-Hadad diterangkan bahwa hadist ini menjadikan banyak para wali Allah dan orang sholeh selalu berdoa agar diberi kematian yang khusnul khotimah. Oleh karena itu kita diajari doa, "Allahumakhtim lana bi khotimatis sa'adah". Selain itu ada juga doa khusnul khatimah, "Allahumakhtim lana bi khusnil khatimah".

Diceritakan bahwa Abdullah bin Mas'ud setelah sholat selalu membaca doa:

اللَّهُمّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا لاَ يَرْتَدُّ، وَنَعِيمًا لاَ يَنْفَدُ، وَمُرَافَقَةَ مُحَمَّدٍ r فِي أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ

Artinya "Ya Allah sungguh aku meminta kepadamu iman yang tidak lepas. kenikmatan yang tidak habis, dan tenangnya jiwa yang tidak putus. dan bisa berteman dengan nabiMu Muhammmad di surga paling tinggi".

Sehebat sahabat Abdullah bin Mas'ud saja selalu membaca doa agar imannya tidak lepas. Karena takut diantara amal kebaikannya, imannya akan diputus oleh Allah. Dalam kitab tersebut juga dijelaskan bahwa Diantara usaha agar tidak mati su'ul khotimah adalah  :

I- Meremehkan Sholat

Ketahuilah bahwasanya yang paling banyak seseorang dijadikan mati su'ul khotimah adalah mereka meremehkan atau memperingan atau mensepelekan sholat-sholat yang telah diwajibkan Allah. Mereka "Yatahawanu" atau mengentengkan sholat fardlu. Oleh karena itu mari jaga diri masing-masing jangan sampai meremehkan sholat fardlu.

Di dalam kitab Ghayatul Wushul dijelaskan bahwa apabila ada seorang yang menjama' takhir antara dua sholat, mislakan sholat dhuhur dan ashar. Berarti sholat dhuhur dilakukan pada waktu ashar. Maka termasuk kewajibannya adalah ketika menjama' ta'khir adalah ketika waktu dhuhur harus ada niat "sholat dhuhurku aku jama' takhir". Mengapa niat menjamak takhir di waktu dhuhur wajib?. Karena pada saat itu kita sudah memiliki kewajiban sholat dhuhur dan agar kita  tidak dimasukan golongan orang-orang yang menganggap enteng sholat.

Kewajiban sholat masih tetap berlaku selagi seorang masih punya umur dan akalnya masih normal. Jika sholat tidak bisa dilakukan dengan sempurna maka bisa dengan sholat "li khurmati waqti".  Saya pernah operasi hernia di RS Sakinah Mojokerto. Setelah operasi masih lemah. Saat itu di kamar, kepala saya berada di barat dan kaki ada di timur. Kalau ikut normalnya shalat terlentang maka kepala harus di timur. Tapi karena tidak memungkinkan akhirnya saya sholat dengan terlentang dengan kepala dan kaki yang ada di sisi barat dan timur. serta tidak menghadap kiblat. Ini adalah praktik "sholat li khutmati waqti".

Sholat li khurmati waqti wajib diqadla ketika sudah normal atau saat sudah sehat kembali.

Kondisi serupa juga bisa dilaksanakan ketika berada di kapal terbang.  Jika ingin sholat tapi tidak bisa wudlu dan tidak bisa tayamum. Akhirnya sholat dalam keadaan "faqidu thohiru aini"  atau orang yang tidak bisa melakukan dua bersuci yaitu wudlu dan tayamum. Saat akan sholat juga tidak bisa menghadap kiblat dan sholatnya juga dengan duduk. Tapi tetap harus melakukan sholat agar tidak termasuk meremehkan sholat fardlu. Sholatnya dinamakan li khurmati waqti serta wajib mengqadla setelah keadaan normal.

Bahkan orang yang sesaat setelah operasi dan pakaiannya terkena najis dan tidak bisa ganti pakaian. Sholat tetap wajib walaupun dengan pakaian najis. Sholatnya li khurmati waqti. Setelah sehat sholatnya diqadla. Waktunya dibarengkan dengan waktu sholat yang dilakukan. Sampai habis tangungan qadlanya. Selain itu yang menyebabkan mati suul khatimah adalah:

II- Orang yang Mudah Membohongi Orang Islam atau Penipu

III- Orang yang suka mencari cacat orang Islam

2) Takut kepada Malaikat Khafadzah jika dia mencatat catatan amal yang memalukan pada Hari Kiamat. Rasulullah Saw bersabda  :

فضوح الدنيا اهون من فضوح الأخرة

Artinya : Terbuka kejelekannya di dujia adalah lebih ringan daripada terbukanya kejelekan diakhirat".

Orang yang melakukan kejelekan di dunia dan sebab banyak orang yang tahu kemudian dia taubat itu lebih ringan daripada di akhrat dia menjadi malu.

Dalam kitab Ikhya Ulumudin Juz 4 diceritakan pada zaman Rasulullah ada sahabat yang bernama Maiz. Dia sedang dicoba oleh Allah melakukan zina. Setelah sholat subuh dia melaporkan dosanya  kepada Rasulullah. Nabi hanya diam. Tidak menajwab. Besoknya dia lapor lagi ke Nabi dan Nabi hanya diam. Adanya Nabi diam agar dia tidak meneruskan laporannya ke Nabi dan cukuplah dia bertaubat. Ternyata besoknya dia datang dan laporan lagi ke Nabi.

Karena sudah sampai 3 kali dia ikror atau mengakui dihadapan Nabi. Maka ditanggapi oleh Nabi tentang beratnya hukuman zina bagi orang yang telah memiliki isteri. Maka dia dirajam sebagaimana ayat:

ٱلزَّانِيَةُ وَٱلزَّانِى فَٱجْلِدُوا۟ كُلَّ وَٰحِدٍ مِّنْهُمَا مِا۟ئَةَ جَلْدَةٍ

Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera.

Akhirnya orang itu dirajam dengan dilempari batu yang batunya kecil-kecil dan tidak diperbolehkan dengan batu besar. Hal ini agar jera dan menjadi pelajaran bagi yang lain. Mengapa sahabat Maiz ini memaksa agar dirajam saja dan tidak mau hanya dengan bertaubat?. Karena dia ingat hadist Nabi:

فضوح الدنيا اهون من فضوح الأخرة

Malu didunia lebih rungan daripada terbuka kejelekan di akhirat. Menurut Maiz  Dirajam didunia tidak apa-apa, daripada nanti diakhirat. Karena didunai pasti lebih rinhan daripada akhirat.

3) Takut kepada setan, jangan-jangan mereka telah berhasil merusak amal ibadahnya

Kita harus selalu takut jangan-jangan para setan telah berhasil merusak amal kita.  Maka amal kebaikan yang telah kita lalukan harus kita jaga jangan sampai hilang pahalanya. Karena ada setan yang selalu menggoda agar pahala amal hilang. Apa saja yang bisa menjadikan amal hilang?. Diantaranya adalah (1) Ujub atau bangga diri. (2) Riya atau menceritakan kebaikan-kebaikan dirinya agar dipuji oleh orang lain.

4) Khawatir  kepada Izrail, jangan sampai ketika ia mencabut nyawa ketika kita lupa kepada Allah.

Orang mati keadaannya macam-macam. Ada yang saat tidur. Atau ketika dalam perjalanan kemudian kecelakaan. Dan ada yang tiba-tiba mati. Oleh karena itu dalam kitab Duratun Nashihin dijelaskan bahwa Nabi pernah menasihati Aisyah agar jangan tidur sebelum khatam Alquran dulu, haji dan umrah dahulu, mendapat syafaat para nabi dulu, dan mendapat doa orang Islam.

Nabi kemudian menjelaskan bahwa khatam Alquran adalah dengan membaca surat al-ikhlas tiga kali. Sedangkan pahala haji dan umrah adalah dengan membaca baqiyatus Sholihat : SubhanaAllah wal hamdulillah wa la ilaha ilaAllah 3x. bagaikan haji dan umrah. Lalu mendapat syafaat para Nabi dengan membaca sholawat. Serta beristigfar agar mendapat doa orang Islam. Jika dilakukan dan ketika tudur kemudian mati, maka sudah mendapat pahala-pahala besar tersebut.

Akan bepergian juga seperti itu agar membaca Laqadjaaakum 3 kali. Mbah Yai Wahab mengijazahi Abah Djamal agar membaca Laqadja 3x setelah subuh agar dijaga dari kematian sampai magrib. Dan apabila dibaca 3x setelah magrib dijaga sampai subuh. Ijazah ini keterangannya juga terdapat dalam tafsir Baidlowi.

Abah Djamal juga cerita saat Mbah wahab  mengijazahi Laqadjaa, ada yang tanya, "Berarti kalau terus membaca Laqadja setelah subuh dan magrib tidak akan mati-mati Mbah?". Menanggapi pertanyaan itu Mbah Wahab menjawab, "Kalau orang itu sudah ajalnya maka akan dibuat lupa oleh Allah".

Jika akan bepergian Laqadjaa dibaca 3 kali kemudian ditambah dengan membaca  :

اللهم سلمنا وسلم ما معنا واحفظنا واحفظ ما معنا وبلغنا وبلغ ما معنا٣×ارحمنا يا ارحم الراحمين
Agar kita tidak sampai mati dalam keadaan lupa maka kita diperintah untuk selalu zikir kepada Allah.

5) Khawatir kepada dunia karena terlena dan membuat kita lupa kepada akhirat

وَكَانَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: إِنَّ الدُّنْيَا قَدِ ارْتَحَلَتْ مُدْبِرَةً، وَإِنَّ الْآخِرَةَ قَدِ ارْتَحَلَتْ مُقْبِلَةً، وَلِكُلٍّ مِنْهُمَا بِنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ، وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلَ

Artinya : “Ali bin Abi Thalib berkata, Sesungguhnya dunia ini telah bergerak pergi dan sesungguhnya akhirat telah bergerak datang, dan masing masing keduanya memiliki pengikut, maka jadilah kalian menjadi para pengikut akhirat, dan jangan kalian menjadi para pengikut dunia, karena hari ini adalah amal tidak ada hisab, sedangkan hari esok adalah hisab dan tidak ada lagi amal” (HR Bukhari)


Sesungguhnya dunia selalu menjauh dari kita sementara akhirat mendekat kepada kita. masing masing ada yang menjadi anaknya atau mencintainya. Jadilah orang yang senang akhirat. Karena di dunia hanya ada amal dan tidak ada khisabnya. Besok di akhirat tidak ada amal hanya ada khisabnya. Kita bertambah lama tambah tua. Tambah tua dan tua. Lama kelamaan mati. Ini artinya dunia menjauh dan akhirat mendekap.

6) Khawatir kepada keluarga yang telah menyibukan kita sehingga lupa ketaatan kepada Allah

Kerja juga kerja karena punya kewajiban untuk menafkahi keluarga. Akan tetapi jangan lupa dengan ibadah dan akhirat. (*)

- Disarikan dari Ngaji Hikam Setiap.Malam Selasa oleh KH. Moh. Yahya Husnan di Bumi Damai Al-Muhibin 25 Desember 2023.

1 komentar untuk "Ngaji Hikam Bab Enam Perkara Harus Dikhawatirkan Orang Mukmin"