Ngaji Bab Istiqomah dan Tolak Bala'

Selain amalan-amalan wajib seperti shalat, puasa, zakat, dsb yang harus kita kerjakan. Hendaknya kita juga memiliki bekal amal sunah yang diistiqomahi setiap hari. Hal ini sebagai pegangan kita yang dapat menjadi amal tambahan. Diantara amal sunah yang dapat kita lakukan adalah shalat rawatib atau shalat-shalat yang mengiringi shalat wajib baik yang muakad atau yang tidak muakad.

Shalat rawatib yang muakad menurut Syekh Zainuddin Al-Mulaibari dalam Fathul Mu'in Jumlahnya ada 10. Sedangan yang ghairu Muakad  jumlahnya juga ada 10 sehingga apabila ditambahkan maka totalnya ada 20 rokaat. 

Shalat Sunah Rawatib yang Muakad adalah : 2 rokaat sebelum zuhur, 2 rokaat setelah zuhur, 2 rokaat setelah magrib, 2 rokaat setelah isyak, dan 2 rokaat sebelum shubuh. Adapun 20 shalat rawatib yang disebutkan dalam Fathul Mu'in adalah : 4 Rokaat sebelum zuhur dan setelahnya. 4 Rokaat sebelum ashar. 2 Rokaat setelah magrib. 2 rokaat sebelum dan setelah isyak. Dan 2 rokaat sebelum shalat Subuh. 

Adapun yang disebut amal sunah muakad adalah amalan sunah yang Nabi selalu mengerjakaanya dan hanya meninggalkan satu atau dua kali sebagai penanda kalau amal tersebut tidak wajib. Sementara dalam kajian usul fiqih sunah muakad dimaknai sebagai amalan penyempurna kewajiban agama. 

Diantara Sunah Muakad yang selalu dikerjalan Nabi adalah shalat sunah 2 rokaat sebelum subuh. Khusus Shalat sunah ini memiliki fadilah yang besar apabila dikerjakan dan diistiqomahi. Lebih utama lagi apabila surat yang dibaca pada rakaat pertama adalah surat al-Insyirah (Alam Nasrah) dan Surat Al-Fiil (Alam Taroo) pada rokaat keduanya. Adapun keutamaan membaca dua surat tersebut adalah dijaga dari sakit wasir. 

Jika seseorang membaca ayat kursi setelah shalat maka dia dijaga oleh Allah dari perbuatan maksiat. Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk memulai kabaikan karena di pagi hari ada dua Malaikat yang mendokan seseorang. Satu Malaikat mendoakan baik. Satu Malaikat mendokan jelek. Jika kita melakukan kebaikan pada pagi hari maka insyaAllah sepanjang hari kita akan baik. 

Adapun amalan untuk setelah shalat qabliyah subuh adalah membaca 41 kali wiridan : 

ياَ حَيُّ يَا قَيُوم لَا إِلهَ إِلَا أَنْتَ 

Wirid tersebut memiliki beberapa fadilah diantaranya untuk memperlancar rezeki. Dalam satu riwayat diceritakan ada sahabat yang sowan Nabi dan merasa rezekinya seret. Nabi kemudian menyarankan Sahabat tersebut untuk membaca wirid tersebut sebanyak 40 atau 41 kali setelah shalat bakdiyah subuh. 

Adapun keutamaan lain dari membaca wirid tersebut adalah orang yang mau membacanya akan mati dalam keadaan membawa iman. Serta hatinya terang dan mudah dalam menerima ilmu. Selain itu ada juga wirid setelah qobliyah subuh yang memiliki keutamaan yaitu membaca sebanyak 100 kali wirid : 

سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفر الله

Dalam satu hadist disebutkan bahwa jika kita ingin menguji keikhlasan kita dalam beramal, maka hendaknya kita melakukannya selama 40 hari. Apabila belum 40 hari kita sudah meninggalkan amalan tersebut maka dihitung dari awal lagi. Jika tidak kuat maka keistiqomahan kita terhadap suatu amalan kurang ikhlas. Orang yang mampu melaksanakan amalan istiqomah dengan ikhlas selama 40 hari maka dalam hatinya akan memunculkan hikmah yang keluar melalui lisannya. Jika ia memberi nasihat kepada isteri, anak atau muridnya maka akan mudah diterima sebagaimana hadist Nabi : 

من أخلص العبادة لله أربعين صباحا ظهرت ينابيع الحكمة من قلبه على لسانه

Artinya : Barangsiapa yang ikhlas beribadah kepada Allah selama 40 kali pada pagi hari maka akan keluar darinya hikmah melalui lisannya. 

Adapun amalan penyelamat yang disebutkan dalam hadist Nabi yang apabila dibaca 3 kali pada waktu pagi dan 3 kali pada waktu sore, maka orang tersebut dijaga keselamatannya oleh Allah dari marabahaya dan penyakit apabila mau  membaca: 

بِسْمِ اللهِ الذِي لَا يَضُرُ مَعَ اِسْمُهُ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْم 

Hendaknya amalan tersebut dibaca pada waktu pagi dan sore. (*)


- Disarikan dari Ngaji Malam Senin, 21 April 2024 oleh KH. Abdur Rosyad, M. PdI di Pondok Ar-Roudloh Jerukwangi


Posting Komentar untuk "Ngaji Bab Istiqomah dan Tolak Bala'"