Ngaji Haul Abah Djamal Ke-2
(Isyhad dan Mawaid Oleh KH. Muhammad Mushodiq Fikri Faruq)
Rojab adalah bulan yang barokah sebagaimana dalam doa Nabi :
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
Barokah rojab seperti doa Allahuma bariklana. Istimewa Nabi Muhammad adalah sumber dari barokah akan tetapi pada bulan Rojab beliau masih meminta kepada Allah untuk diberi keberkahan bulan Rojab saking istimewanya bulan Rajab. Melihat doa ini, kita yang bukan apa-apa dan siapa-siapa seharus lebih berusaha untuk mendapat keberkahan Rojab. Karena pada akhir zaman Allah akan mengangkat barokah.
إِن كَانَ أٰخِرُ الزَّمَانِ يَرْفَعُ اللّٰهُ الْبَرَكَةَ مِنَ الْأَرْضِ
Bahwa pada akhir zaman Allah akan mengangkat barokah dari muka bumi. Sebagaimana contoh rumah tangga sudah banyak yang tidak barkah. Dulu suami kalau mengajak isterinya tidur tinggal masuk kamar. Tapi sekarang mau mengajak tidur, suami sudah masuk kamar dan sudah dehem-dehem sampai batuk isteri tidak paham. Kita dalam haul ini kita menghadiri haul adalah untuk mengharap barokah para masayikh. Allah berfirman dalam Alquran:
ولا تحسبن الذين قتلوا في سبيل الله أمواتا بل أحياء عند ربهم يرزقون
Dalam ayat tersebut ada nun taukid yang bertujuan menguatkan sehingga maknanya adalah, "Kamu jangan sekali-kali menganggap" Kiai Djamal sudah wafat. Kiai Sahal Mahfudz sudah wafat. Kiai Wahab sudah wafat. Hakikatnya Mereka masih hidup. Dalam kitab ikhya'-nya Imam Ghazali menafsiri ayat tersebut:
ولا تظنن بأن الذين قتلوا في سبيل الله اي في نصر العلم الدين
Jangan kamu menganggap dalam ayat tersebut "aldzina qutilu" adalah orang-orang yang terbunuh di medan perang. Tapi Makdusnya adalah orang-orang yang menyebarkan ilmu agama. Mereka tidak pernah mati. Sehingga kita mengadakan Haul Kiai Djamal seperti ini, beliau juga menyaksikan.
Saya pernah ngaji bersama Kiai Djamal di Jember. Beliau orang yang alim. Sampai beliau memiliki 35 tempat ngaji rutin. Sehingga sebenarnya apabila orang seperti Mbah Kiai Djamal tidak di-hauli tidak lah apa-apa. Karena pahala ngaji-nya yang sudah luar biasa. Rasulullah dawuh:
لأن تغدو فتعلم آية من كتاب الله فكأنما صلي مائة ركعة ولأن تغدو فتعلم باباً من العلم عمل به أو لم يعمل به خير من أن تصلي ألف ركعة
Artinya : Seorang yang keluar rumah kemudian mengaji satu ayat, maka pahalanya seperti sholat 100 rokaat. Keluar dari rumah kemudian mengaji satu bab maka pahalanya seperti sholat sunah 1000 rokaat.
Mafhum mukhalafah nya adalah orang yang ngaji atau belajar mendapat begitu besarnya pahala. Apalagi yang mengajarkannya. Sampai Rasulullah memuliakan orang-orang seperti Kiai Djamal dengan dawuh :
علماء امتي كانبياء بني اسرائيل
Bahwa ulama umat dari Nabi Muhammad seperti nabi-bani bani Israil.
Sekarang kita buat pertanyaan, apabila kita diberi antara ilmu dan uang mana yang kita pilih?. Atau punya suami yang punya banyak uang tapi tidak ngaji?. Atau suami yang ngaji tapi tidak punya uang?.
Pertanyaan ini pernah ditanyakan Nabi kepada Sayidina Ali, "Wahai Ali jika aku diberi antara ilmu dan uang engkau memilih apa?". Sayidina Ali memilih ilmu. Mengapa Sayidina Ali memilih ilmu?. Karena ilmu akan memperbaiki dan membimbing kita. Sebab sesorang yang tidak dibimbing ilmu maka dia akan dibimbing hawa nafsunya.
بَلِ اتَّبَعَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ
Dalam kitab Zubad Ibnu Ruslan berkata:
وكل من بغير علم يعمل # أعماله مردودة لاتقبل
Bahwa : Setiap orang yang berbuat-beramal tanpa ilmu maka amalnya tertolak.
من تعبد بالجهل فقد لعب به الشيطان
Artinya : Barangsiapa yang ibadah tanpa ilmu maka orang tersebut akan dipermainkan syaitan.
Dalam satu riwayat diceritakan ada dua orang di dalam masjid. Satu orang tidur satu orang sholat. Datang setan lewat goncengan. Berhentilah mereka untuk menggoda yang sholat.Satu setan masuk masjid. Satu setan menunggu sambil rokokaan di luar masjid. Yang masuk dan berniat menggoda orang yang sholat tiba-tiba menloncat dari masjid. Ditanya oleh temannya kenapa lari?. Dia menjawab takut. Ditanyakan lagi, "Takut dengan yang sholat?". Dijawab, "Tidak, saya takut dengan orang yang tidur?". Ditanya balik, "Kenapa?". Dijawab, "Karena yang tidur alim walaupun dia tidur, sedang yang sholat tidak punya ilmu". Imam Syafii berkata:
العالم واحد أشد على الشيطان من ألف عابد
Artinya : Satu orang alim lebih ditakuti setan daripada 1000 ahli ibadah.
Orang sekarang tidak begitu menghargai ilmu. Punya anak 3, yang dipondokkan yang mana?. Nanti pasti yang bodoh dan nakal. Ada anak mondok di saya. Berangkat tidak kopyahan. Rambut pinggir habis. Yang depan dipanjangkan dan diberi minyak yang bisa membuat berdiri. Ibunya sudah stoke tiga kali. Dipondokan karena ibunya sudah angkat tangan. Saya sangka anak ini 1 minggu sudah tidak kerasan mondok. Setelah 2 minggu bahkan sampai 3 bulan ternyata malah kerasan. Bapaknya datang kalau dia tenang di rumah karena anaknya mondok. Saya jawab, "Ya kamu tenang, kopyahku miring". Semua ini diniati mencari Rohmatnya Allah agar bisa istiqomah jadi kiai.
Abah saya bernama Faruq bin Nyai Zainab binti Kiai Shidiq. Termasuk zuriah Kiai Ahmad Shidiq. Dari jalur ayah dari Mbah Shidiq. Tapi dari jalur ibu saya adalah Bin Nyaai Wahibah Binti Kiai Wahib bin Kiai Wahab. Sementara Kiai Shodiq dan Kiai Wahab bereemu di Kiai Kholil Bangkalan. Ayah saya pesan, "Jangan sampai nolak santri". Akhirnya bagaimanapun santri saya terima.
Dalam pinggiran kitab ikhya yaitu kitab Takriful akhya fi fadolilul ikhya. Diceritakan bagaimana Nabi membanggakan ulamanya. Bahwa ada satu ulama bermimpi Nabi Musa dan Nabi Isa yang protes. Nabi Musa bertanya kepada Nabi, "Apakah betul ulama jenengan sama dengan nabi bani Israil, karena nabi ya nabi dan ulama ya ulama".
Nabi kemudian memanggil Imam Ghazali dan ditanya oleh Nabi Musa, "Siapa namamu?". Imam Ghazali menjawab, "Namaku Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali". Nabi Musa kemudian berkata, "Aku tanya namamu bukan tanya nama bapak dan kakekmu". Hal itu sampai diulang 3 kali dan jawaban Imam Ghazali tetap sama.
Sampai kemudian Imam Ghazali menjawab, "Saya menjawab demikian karena seperti Jenengan ketika ditanayai Allah, 'Wa ma tilka bi Yaminika Ya Musa?'. Panjenengan menjawab, "Ini adalah tongkatku, aku berpegangan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” Setelah Nabi Musa membenarkan dawuh Nabi Muhammad.
Oleh karena itu berdoalah agar para ulama kita diberi panjang umur. Karena Mautul Alim mautul alam. Tapi jangan dikira para ulama yang dikira wafat. Karena mereka adalah orang yang menyebarkan ilmu agama serta keberkahan ilmu. Seorang yang satu hari tidak menambah ilmu maka hidupnya tidak barokah. Nabi dawuh:
إذا أتى عليّ يوم لا أزداد فيه علماً يقربني إلى الله فلا بورك في ذلك اليوم
Jika ada satu hari aku tidak menambah ilmu maka hari itu adalah hari yang tidak barokah. Oleh karena itu ilmu adalah barokah. Seperti Kiai Djamal yang punya 35 rutinan pasti ilmunya selalu bertambah maka pasti barokah. Sunan Ampel 500 tahun sudah wafat. Sampai sekarang barokahnya masih terasa. Orang alim sudah wafat barokahi yang masih hidup.
Kiai Djamal dan para ulama adalah pewaris Rasulullah kata Sayidina Ali, "Al-Ilmu yuslihu wal malu yufsidu". Ilmu memperbaiki saya dan harta merusaknya. Satu ketika dalam perjalanan Isra mi'raj Nabi Muhammad diperintah Malaikat Jibril untuk sholatlah di tempat sholat Siti Maryam. Karena untuk bertabaruk. Karena disinilah tempat Siti Maryam sholat. Kita hadir di Haulnya Mbah Djamal adalah untuk tabaruk dan mengharap di doakan oleh beliau. Mengapa Rasulullah doa menggunakan kata barokah. Syekh Mutawali al-Sya'roni memberi pengertian barokah :
البركة جند من جنود الله يرسلها لمن يشاء فإذا حلّت في المال كثّرته ، وفي الوقت عمّرته
Barokah adalah tentara rahasianya Allah yang dikrim kepada siapa saja yang dikehendakinya. Jika ia menempel pada harta maka harta akan terasa banyak manfaatnya. Jika ia masuk ke umur maka barokah usianya. Kiai Djamal wafat umur 78 tapi insyaAllah keberkahanya sampai hari kiamat. Imam Syafii umurnya hanya 54 tapi karena umurnya barokah sampai sekarang madzhabnya dan kitab-kitab masih dipakai..
Syekh Khatib al-Bagdadi cerita imam Syafii satu malam mimpi ketemu Rasulullah kemudian didawuhi wahai syafii tolong sampaikan kepada muridmu Imam Ahmad atau Imam Ahmad bin hambal. Ketika bangun kemudian menyadari bahwa beliau punya murid hebat sampai Radulullah kirim salam.
Dipanggilah satu santrinya untuk menyampaikan pesan Rasulullah lewat Imam Syafii kepada Imam Ahmad. Ketika datang ke Imam Ahmad dan menyampaikan pesan itu, Imam Ahmad sangat gembira dan bahagia. Saking senengnya jubah baru yang dimiliki Imam Ahmad diberikan kepada santri yang diutus Imam Syafii.
Ketika pulang dan melaporkan ke Imam Syafii, jubah itu dipakai oleh santri tadi. Imam Syafii tanya, "Jubahmu kok bagus?". Santri menjawab, "Jubah ini diberi imam Ahmad". Imam Syafii kemudian menyuruh jubah itu untuk dicopot. Maka dicopotlah jubah tersebut. Ternyata jubah itu diremdam oleh Imam Syafii dan air nya diminum ketika Imam Syafii sakit dan sehat seketika. Ada guru yang bertabaruk kepada murid.
Kiai Kholil mondok di Cangakaan oleh Bu Nyai diutus nyapu halaman pondok. lansgung berangkat. Berhenti hanya untuk sholat dari pagi sampai jam 12 malam. Kiai rawuh dari ngaji jam 12 malam. kaget siapa malam-malam masih nyapu. Dilihat ternyata Mbah Kholil. Ditanya, "Kenapa jam segini masih nyapu?". Dijawab, "Karena tadi setelah subuh diperintah nyapu oleh Bu Nyai dan belum disuruh berhenti sampai sekarang".
Ada cerita tentang Kiai Kholil Bangkalan yang disambati oleh bupati kala itu yang akan mengadakan gawe mantu tapi pada musim “rendeng”. Sang Bupati khawatir di tengah-tengah walimah akan turun hujan. Oleh karena itu, dia matur kepada Mbah Kholil Bangkalan. Kemudian Kiai Kholil masuk ke dalam rumah, lalu keluar lagi dengan membawa sebuah “buntelan” kain. Sambil menyodorkan kain tersebut Kiai Kholil dawuh, “Ini tali di atas genteng, InsyaAllah nanti tidak akan hujan”. Dan memang benar, ketika acara walimah mantu anak bupati, langit cerah, dan tidak turun hujan.
Besoknya, langit tetap cerah, dan tidak turun hujan. Besoknya lagi, hujan belum turun juga, bahkan sampai beberapa minggu tidak hujan, padahal pada saat itu asalah musim hujan. Eh ternyata Pak Bupati lupa mengambil kain yang ditaruhnya di atas genteng. Setelah ingat, kemudian kainya diambil. Barulah hujan turun lebat. Bupati pun penasaran dengan isi kain itu sehingga dibukalah bungkusan kain dari Kiai Kholil. Setelah dibuka ternyata Isinya adalah kertas yang ada tulisan arab, “ذكرك كبير". Jadi dzakar Kalau kabir bisa memberhentikan hujan. 😁
Kita nunut di level para ulama. Datang di haul para ulama nunut di level para ulama. Datang ke Haul Kiai Djamal nunut pada Kiai Djamal. Karena kita tidak punya modal. Sholat kita saja belum khusyuk. Sayidna Umar dawuh :
لا خير في صلاة لا خشوع فيها
Artinya : "Sholat yang tidak khusyuk tidak ada kebaikan". Sehingga kita tidak mungkin mengandalkan amal sholat. (*)
- Disarikan di Haul KH. Moch. Djamaluddin Ahmad Ke-2, Kamis 25 Januari 2024.
Posting Komentar untuk "Ngaji Haul Abah Djamal Ke-2 "